Selasa, 03 Februari 2015

Bagaimana cara/ membedakan mengetahui gaya hidup yang negatif dan positif
Pengertian Remajadan Gaya Hidupnya
Masa remaja adalah masa pencarian identitas.Sedangkangaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang di ekspresikan dalam aktivitas, minat, opininya dan dimensi self orientation gaya hidup mencakup tiga kategori yaitu prinsip, status, aksi. Kita sebagai remaja mulai mencari gaya hidup yang pas dan sesuai dengan selera. Kita juga mulai mencari seorang idola atau tokoh identifikasi yang bisa dijadikan panutan, baik dalam pencarian gaya hidup, gaya bicara, penampilan, dan lain-lain demi mendapatkan status didalam
pergaulannya. Imbasnya banyak kita jumpai teman-teman dengan berbagai atributnya yang sebenarnya mereka hanya meniru-niru saja. Para bintang muda yang digandrungi ternyata mampu mengubah gayahidup remaja. Disamping itu juga anak muda jaman sekarang terkesan terlihat glamour , Gaya hidup serba mewah, serba enak dan serba berkecukupan yang dianut para remaja sesungguhnya karena “diajarkan oleh idola-idola mereka yang berada di layar telivisi yang kita lihat sehari hari. Karakter dari remaja adalah mudah meniru gaya dari orang lain. Selain itu, juga dipicu oleh program-program yang ditayangkan oleh televisi. Kehidupansinetron yang kerap menampilkan hidup mewah dan cara instan telah menjadi “trend baru bagi remaja. Siapapun yang terpengaruhi dengan gaya hidup sinetron ituakan mendapat stigmatisasi “tidak gaul dan tidak funky. Sebuah stigma yang amat memalukan bagi mereka, karena itu sedapat mungkin harus dihindari. Kebutuhan hidup yang tercipta akibat keinginan mengejar “syahwat kenikmatan duniawi, berpadu dengan budaya instant, menyebabkan para remaja seringkali menjerumuskan diri ke dalam perilaku sesat.
Keinginan untuk memenuhi barang-barang mewah mungkin bukan terlalu menjadi masalah bagi anak-anak orang kaya. Orangtua sanggup memenuhi sebagian besar keinginan mereka. Tapi, bagaimana dengan remaja dari keluarga pas-pasan ? Ketika keinginan memiliki handphone, sementara anggaran dari orangtua tidak ada, maka remaja dari keluarga kurang mampu biasanya mengambil jalan pintas.
Bagi yang telah “mengimani
budaya instant, cara ini dipandang paling logis. Sebaiknya remaja jangan terlalu mengikuti kehidupan yang serba wah. Kita juga harus melihat keadaan lingkungan sekitar kita. Agar kita tidak terjerumus dalam pergaulan bebas sebaiknya kita juga memilih teman yang baik agar tidak menjerumuskan kita ke hal-hal yang negatif. Itu semua tergantung dari diri remaja masing-masing.
Pada masa remaja pengaruh idola memang sangat kuat seperti yang saya jelaskan di atas. Idola atau tokoh akan mengendalikan hidup kita yang mungkin tanpa kita sadari. Tidak bisa dimungkiri bahwa keberadaan media mutlak diperlukan. Karena pada suatu sisi media memungkinkan kita untuk tahu beragam informasi, berita, penemuan, dan hal-hal baru. Atau bisa disimpulkan bahwa sebenarnya hadirnya media berpengaruh positif dan juga negatif.
Keberadaan media memang tidak lepas dari kepentingan pasar. Dengan demikian, kalau kita tidak selektif terhadap pesan media, kita akan menjadi korban media. Tidak salah memang ketika kita membeli sebuah produk berdasarkan informasi dari media. Namun, yang perlu diingat, seberapa perlu produk yang kita beli itu bagi diri kita. Apakah kita memang membutuhkan produk itu ataukah karena kita terpengaruh oleh iming-iming yang disampaikan oleh media. Tidak ada salahnya memang untuk tampil menarik seperti yang banyak diiklankan di media, dengan sebagian produk yang ditawarkan untuk membantu mewujudkan impian itu. Juga merupakan sesuatu yang wajar untuk pergi berbelanja membeli barang-barang kesukaan. Namun, yang mesti kita ingat, jangan memaksakan diri.
Disini, peneliti mempersempit objek penelitian yang terpacu pada Handphone, Karena tidak dapat dipungkiri jangankan remaja, tapi anak-anak zaman sekarang juga sudah meiliki handphone.
Handphone (HP), mungkin benda itu sudah tidak asing lagi di telinga kita. Benda elektronik ini menjadi kebutuhan bagi semua orang tak terkecuali bagi remaja. HP memiliki dampak negatif dan positif bagi remaja (pelajar).Banyak segi positif (keuntungan) karena perkembangan tersebut, tapitidak sedikit juga dampak negatif yang ditimbulkannya. Kali ini saya akan membahas tentang keuntungan Handphone dan dampak yang diakibatkan bagi pelajar, sebagai berikut :

A. DampakPositif:

1) Mempermudah komunikasi, (dengan orang tua). Peran ini memang vital terutama bagi siswa yang relatif jauh rumahnya dari sekolah dan ada kendala transportasi. Untuk itu peranan HP sangat penting sekali untuk memastikan kapan dan kapan jemputan diperlukan.
2) Mencari informasi IPTEK lewat internet, hal ini dimungkinkan dengan penemuan seri HP canggih generasi 3G yang memberikan kesempatan penggunanya untuk browsing internet lewat Handphone.
3) Memperluas jaringan persahabatan dengan mengakses jejaring sosial yang bisa kita dapatkan dengan mendownload aplikasi java yang sesuai dengan handphone kita.
4) Mempermudah kegiatan belajar, handphone yang dilengkapi feature seperti Document Viewer dapat membantu pelajar dalam mempelajari materi dalam bentuk ebook atau pdf secara portable dengan mudah.
5) Membantu pelajar untuk berlatih English conversation dengan format Mp3 atau Mp4.
6) Menghilangkan kepenatan pelajar setelah belajar dengan mendengarkan music dengan feature Mp3 player atau radio Fm.

B. Dampak Negatif :

1) Mengganggu Perkembangan Anak (Menurunnya konsentrasi belajar). Dengan canggihnya feature-feature yang tersedia di hand phone (HP) seperti : kamera, permainan (games) akan mengganggu siswa dalam menerima pelajaran di sekolah. Tidak jarang mereka disibukkan dengan menerima panggilan, sms, miscall dari teman mereka bahkan dari keluarga mereka sendiri. Lebih parah lagi ada yang menggunakan HP untuk mencontek (curang) dalam ulangan. Bermain game saat guru menjelaskan pelajaran dan sebagainya. Kalau hal tersebut dibiarkan, maka generasi yang kita harapkan akan menjadi budak teknologi.
2) Efek radiasi Selain berbagai kontroversi di seputar dampak negatif penggunaannya, penggunaan HP juga berakibat buruk terhadap kesehatan, ada baiknya siswa lebih hati-hati dan bijaksana dalam menggunakan atau memilih HP, khususnya bagi pelajar anak-anak. Jika memang tidak terlalu diperlukan, sebaiknya anak-anak jangan dulu diberi kesempatan menggunakan HP secara permanen.
3) Rawan terhadap tindak kejahatan. Ingat, pelajar merupakan salah satu target utama dari pada penjahat.
4) Sangat berpotensi mempengaruhi sikap dan perilaku siswa. Jika tidak ada kontrol dari guru dan orang tua.
5) Dengan keisengan pelajar yang labil, mereka menggunakan HP untuk saling bertukar gambar porno dan bercanda lewat sms dengan kata-kata yang menjurus porno pula. Ini adalah akibat yang paling serius dari pemilikan HP yang tak memiliki tujuan yang jelas.
6) Menambah pengeluaran ekstra alias boros, bila sebelumnya orang tua cukup memberi uang jajan dan transport setelah memiliki HP harus menambah uang beli pulsa. Dan karena sebagian besar siswa belum memiliki skala prioritas dalam pembelajaran, maka sebagaian siswa menghabiskan uang mereka untuk membeli pulsa. Mereka rela tidak jajan asal bisa ber-sms ria dengan temannya. Bahkan kebutuhan untuk membeli buku atau keperluan belajar lainnya bisa kalah dengan kebutuhan membeli pulsa. Apalagi kalau HP hanya digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat maka hanya akan menjadi pemborosan yang saja.
Menurut Dr Imre Fejes, juru bicara tim peneliti konsentrasi dan kualitas sperma pada pria yang terkena radiasi telepon genggam berkepanjangan lebih buruk ketimbang sperma pada pria yang jarang menenteng-nenteng telepon seluler.


rluan belajar lainnya bisa kalah dengan kebutuhan membeli pulsa. Apalagi kalau HP hanya digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat maka hanya akan menjadi pemborosan yang saja.
Menurut Dr Imre Fejes, juru bicara tim peneliti konsentrasi dan kualitas sperma pada pria yang terkena radiasi telepon genggam berkepanjangan lebih buruk ketimbang sperma pada pria yang jarang menenteng-nenteng telepon seluler.


sumber :  https://hakimandy.wordpress.com/2014/10/15/trend-gaya-hidup-remaja-di-era-globalisasi/


0 komentar:

Posting Komentar